PENGGUNAAN RUDAL BALISTIK DALAM TEATER KONFLIK RUSIA-UKRAINA

by admin
0 comment

Eko P. Wahyono

Rusia meluncurkan IRBM(Intermediate Range Ballistic Missile) dengan target kota Dnipro dengan kemampuan MIRV(Multiple Independently targetable Reentry Vehicle) (CNN, n.d.). Menurut keterangan saksi mata ledakan yang dihasilkan dari efek rudal ini berbeda dengan hasil ledakan dari rudal lain yang telah digunakan pada teater konflik dengan lama ledakan mencapai 3 jam (“Russia’s Oreshnik missile: What we know”). Peluncuran ini menandai babak baru dalam teater konflik Rusia-Ukraina yang telah berjalan lebih dari 1000 hari, dimana aset militer yang digunakan pada teater konflik sejauh ini adalah aset militer taktis dengan target aset militer spesifik maupun aset pendukung seperti instalasi kelistrikan Ukraina yang menyebabkan pasokan listrik Ukraina menjadi berkurang drastis. Dengan penggunaan aset militer strategis seperti IRBM, hal ini merubah wajah teater konflik regional tersebut.

Semenjak teater konflik Rusia – Ukraina dimulai, dimana sejauh ini Rusia masih memegang kendali untuk Ukraina bagian Timur mulai dari Luhansk hingga Crimea, Ukraina mendapat bantuan militer secara besar-besaran dari pihak NATO, berawal dari senjata personal beserta amunisinya, rudal anti kendaraan lapis baja, bertahap menuju kendaraan lapis baja, rudal anti udara dan bertingkat menuju bantuan aset militer terbaru seperti Amerika Serikat yang mendonasikan bantuan berupa kendaraan lapis baja M1 Abrams yang notabene masih menjadi tulang punggung kekuatan kavaleri militer Amerika Serikat dalam jumlah yang signifikan, berlanjut pada pemberian bantuan aset militer terbaru seperti Amerika Serikat dengan HIMARS(peralatan peluncuran roket multi laras) Inggris dengan rudal Storm Shadow dimana notabene Inggris masih dalam proses retrofit untuk mengistirahatkan rudal tersebut.

Dengan seizin pihak pembuat, seperti Amerika Serikat untuk sistem HIMARS dan ATACMS(Army Tactical Missile System) dan Inggris untuk rudal Storm Shadow, Ukraina mulai menggunakan aset-aset tersebut dengan target fasilitas militer Rusia yang berada cukup jauh di depan batas konflik Rusia-Ukraina. Rusia merespon dengan menggunakan IRBM dengan kemampuan MIRV, hal ini menunjukkan bahwa Rusia mampu dan memiliki kemauan untuk menggunakan aset yang canggih dalam teater konflik dan secara potensial, penggunaan aset yang lebih mematikan. Penggunaan Rudal Balistik jarak medium oleh Russia dengan target kota Dnipro, Ukraina pada teater perang Rusia-Ukraina merupakan sebuah sejarah, dimana Rudal Balistik dengan kemampuan MIRV yang didesain berhulu ledak nuklir, alat utama yang digunakan sebagai kekuatan negosiasi pada konsep MAD(Mutually Assured Destruction) digunakan pada kondisi bukan latihan pada sebuah teater perang, meskipun pada kasus ini hulu ledak yang digunakan oleh pihak Rusia adalah hulu ledak konvensional yang tidak menimbulkan efek radioaktif atau radiasi nuklir lainnya, hal ini menunjukkan bahwa rusia telah mengubah kebijakan penggunaan wahana dengan kemampuan nuklir tetap menjadi catatan menarik, karena peluncuran ini menandai kali pertama sebuah wahana yang berakar dari desain untuk mengantarkan hulu ledak nuklir digunakan pada kondisi bukan kondisi latihan militer
Kondisi penggunaan rudal balistik untuk perang konvensional dapat membuka babak baru teater peperangan dunia, dimana sebelumnya kapabilitas serang jarak jauh terbatas pada penggunaan pesawat pengebom dan cruise missile dimana dari kedua solusi tersebut mengharuskan penguasaan udara total untuk pesawat pengebom dan atau jarak peluncur yang dekat dengan teater perang untuk cruise missile. Penggunaan rudal balistik memungkinkan sebuah negara untuk ikut campur dalam teater perang tanpa perlu mobilisasi untuk memindahkan aset negara tersebuendekati sebuah teater perang dimana hal ini mempercepat waktu aksi dan meminimalisir risiko aset.

Klasifikasi IRBM

IRBM(Intermediate Range Ballistic Missile) adalah rudal balistik yang memiliki radius operasi 3000 – 5000 km (Wragg p.166), klasifikasi ini hanya berdasarkan jarak jangkau dari roket pendorong rudal tersebut, jika hulu ledak dari IRBM diganti dengan hulu ledak yang lebih ringan, maka jarak jangkau dari IRBM dapat mencapai klasifikasi ICBM (InterContinental Ballistic Missile), berbeda dengan cruise missile yang memanfaatkan kontrol aerodinamis seperti pada pesawat, rudal balistik memanfaatkan hukum fisika, seperti menembakkan peluru ke atas dan peluru tersebut mengikuti gerakan berdasarkan hukum fisika, untuk menghantarkan hulu ledak, sehingga rudal balistik hanya menggunakan prinsip dorongan roket ketika peluncuran awal terjadi, sisa jalur hulu ledak akan memanfaatkan dorongan awal roket dan gravitasi untuk menuju target. Sesuai klasifikasi IRBM maka, hulu ledak akan menjalani penerbangan hingga keluar atmosfer dan kembali memasuki atmosfer menuju target dalam kecepatan yang tinggi (>Mach 7), sifat rudal balistik yang menuju kepada target dalam kecepatan tinggi membuat sistem pertahanan anti rudal balistik memerlukan energi yang tinggi pula untuk menghancurkan rudal balistik sebelum mencapai target dan kompleksitas tinggi untuk melakukan prediksi target. Dengan penambahan teknologi MIRV dimana 1 hulu ledak yang dibawa oleh rudal dapat terpecah menjadi beberapa hulu ledak yang dapat menuju target masing-masing secara independen, membuat sistem pertahanan rudal balistik meningkat secara eksponensial baik dari segi energi yang dibutuhkan dan segi kompleksitas prediksi target rudal balistik dan kompleksitas penargetan hulu ledak.

Respon

Dari segi Ukraina, penggunaan aset militer strategis oleh Rusia dalam sebuah teater konflik regional seperti teater Rusia-Ukraina adalah sebuah eskalasi yang signifikan terkait dengan skala dan brutalitas konflik yang terjadi, dimana kemampuan aset militer tersebut meskipun dengan hulu ledak konvensional berpotensi meningkatkan jumlah korban secara signifikan dikarenakan dari metode pengarahan target, aset rudal balistik selain mampu membawa hulu ledak yang secara signifikan lebih besar daripada rudal taktis biasa sehingga akurasi yang jauh lebih kurang daripada rudal taktis biasa sudah cukup ditutupi dengan kemampuan hulu ledak.
Penggunaan aset militer strategis oleh Rusia dapat dipandang sebuah bentuk respon dari serangan pihak Ukraina dengan target di dalam perbatasan Rusia, dimana serangan tersebut menggunakan aset hibah dari Pihak NATO dan sekutunya, hal ini dipandang oleh pihak Rusia sebagai bentuk campur tangan pihak Barat dan mengubah karakteristik teater konflik Ukraina dari konflik regional menjadi konflik global. Lebih lanjut Presiden Putin menyatakan bahwa penggunaan rudal balistik sepenuhnya merupakan hak Rusia dengan menargetkan negara yang menggunakan aset militernya untuk menyerang Rusia, eskalasi dan tindakan agresif terhadap rusia akan direspon secara decisive dan sebanding (Balmforth and Hunder).
Lebih lanjut dengan konfirmasi dari sekretaris Pentagon bahwa Rusia telah memberikan pemberitahuan penggunaan rudal balistik 30 menit sebelum peluncuran(Walker), hal ini bisa dilihat sebagai bentuk bahwa Rusia sudah memberi peringatan sehingga tidak dianggap sebagai serangan tiba-tiba. Respon dari pihak Amerika Serikat bahwa telah ada usulan untuk memberikan Ukraina akses kepada senjata nuklir sebelum Presiden Joe Biden meninggalkan posisi sebagai presiden Amerika Serikat (Adams and Mackintosh) menunjukkan bahwa respon dari perkembangan teater konflik Rusia-Ukraina perlu dipertimbangkan lebih jauh.

Implikasi

Penggunaan rudal balistik dalam teater peperangan menurunkan batasan minimal penggunaan aset serang strategis dibuktikan dengan penggunaan IRBM dengan hulu ledak konvensional, selain itu aset rudal balistik Rusia dengan target Ukraina dapat dengan mudah dilaksanakan penggantian hulu ledak menggunakan hulu ledak nuklir mengingat desain rudal balistik Oreshnik berakar dari rudal balistik Rusia dengan kemampuan untuk menghantarkan hulu ledak nuklir secara efektif dengan jarak jangkau 5000 km. Penggunaan aset militer strategis pada teater konflik Rusia-Ukraina memperbesar potensi eskalasi teater konflik dengan signifikan dalam penggunaan aset militer yang bergeser dari kategori aspek aset militer taktis beralih menjadi aset militer strategis yang menarik kontribusi lebih dari pihak terkait, hal ini juga semakin mempersulit jalur Ukraina untuk bergabung blok NATO mengingat doktrin NATO yang menyatakan serangan kepada salah satu anggota aliansi memiliki arti serangan kepada seluruh anggota (NATO), dimana jika hal ini terjadi, maka teater konflik regional Rusia-Ukraina akan eskalasi menjadi teater konflik global.
Penggunaan IRBM juga dapat memperbesar potensi arms race dan memberikan insentif bagi negara negara lain untuk meningkatkan kemampuan rudal balistik mereka dikarenakan telah adanya preseden penggunaan IRBM dengan kemampuan MIRV dalam sebuah teater konflik, preseden ini dapat menjadikan alasan untuk meningkatkan riset rudal balistik sebuah negara dikarenakan penggunaan IRBM/ICBM dengan kemampuan MIRV tidak lagi eksklusif sebagai alat pengantaran hulu ledak nuklir, dan dengan preseden penggunaan oleh Rusia menggunakan hulu ledak konvensional membuka jalan peluang bagi negara negara lain untuk mempercepat riset sistem pertahanan mereka yang memicu arms race secara global mengingat jarak jangkau ICBM/IRBM yang jauh melebihi jarak jangkau aset militer taktis dan perbatasan teater konflik konvensional.

Eskalasi pada teater konflik Rusia – Ukraina menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan aset militer strategis dalam konflik, dan membuka babak baru batasan penggunaan aset militer yang semula terbatas pada penggunaan aset taktis dengan area dekat menjadi penggunaan aset strategis dengan akses area yang lebih luas. Hal ini meningkatkan ketegangan internasional dan memaksa negara-negara lain untuk mempertimbangkan ulang strategi pertahanan.

You may also like

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00