Mengelola Kebiasaan Manusia : Tinjauan Kritis Dari James Clear Dan Stephen Covey

Oleh : Mario B. Wiratama

 Kebiasaan adalah sesuatu yang melekat diulang secara terus-menerus dalam kehidupan manusia. Adanya sistem yang dibangun dalam individu maupun lingkungan sangat mendorong adanya suatu kebiasaan. Pertanyaannya apakah kebiasaan tersebut baik atau buruk? Tentunya kita semua sadar, mengubah kebiasaan buruk menjadi baik merupakan tantangan yang kompleks namun esesial dalam rangka meningkatkan kualitas hidup. Disadari atau tidak, kebiasaan yang dilakukan manusia membentuk identitas tersebut, dari mulai bagaimana cara berinteraksi hingga kembali tidur. Tantangan tersebut membutuhkan adanya keterampilan, kedisiplinan, dan moralitas yang baik—karena mengubah kebiasaan buruk menjadi baik perlu adanya konsistens

Dalam menjawab tantangan ini, buku Atomic Habits karya James Clear dan The 7 Habits of Highly Effective People karya Stepehen R. Cover, memberikan gambaran bagaimana menjawab tantangan untuk mengubah kebiasaan buruk ke kebiasaan baik. Dengan fokus pada perubahan kebiasaan, tulisan ini akan membahas pendekatan yang dihadirkan oleh kedua penulis dan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai bagaimana kedua pendekatan ini dapat saling melengkapi dalam praktik pengembangan diri.

Atomic Habits dan 7 Habits of Highly Effective People : Sebuah Pendekatan Kebiasaan

James Clear dalam Atomic Habits memperkenalkan konsep bahwa perubahan besar dimulai dengan perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten. Pendekatan ini berbasis pada teori psikologi perilaku, yang menunjukkan bahwa kebiasaan kita terbentuk dari serangkaian pemicu, rutinitas, dan ganjaran. Clear menekankan pentingnya membuat perubahan yang bersifat atomik—yakni, kebiasaan kecil yang terakumulasi untuk menghasilkan dampak besar dalam jangka panjang. Salah satu konsep utama yang diajukan dalam buku ini adalah “habit stacking,” yang melibatkan penggabungan kebiasaan baru dengan kebiasaan lama yang sudah mapan. Teknik lain yang diusulkan adalah “environment design,” yang menyarankan perubahan pada lingkungan sekitar untuk mempermudah terbentuknya kebiasaan positif dan menghilangkan hambatan yang ada.

Clear juga menekankan bahwa kebiasaan tidak hanya dipengaruhi oleh keputusan individu, tetapi juga oleh identitas yang dibangun. Dengan mengidentifikasi diri kita sebagai seseorang yang memiliki kebiasaan baik, kita lebih mudah untuk membentuk kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, daripada berfokus pada hasil akhir seperti “menurunkan berat badan,” individu diajak untuk mengubah pandangan terhadap dirinya sebagai seseorang yang “hidup sehat.” Hal ini menciptakan pergeseran dari sekadar mencapai tujuan, menjadi fokus pada proses dan pembentukan karakter melalui kebiasaan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen Covey menawarkan sebuah kerangka kerja yang lebih holistik mengenai pengembangan diri. Covey tidak hanya berbicara tentang kebiasaan yang mendukung efektivitas, tetapi juga tentang prinsip dasar yang mendasari setiap tindakan dan keputusan yang kita buat. Buku ini dibagi dalam dua kategori kebiasaan: kebiasaan pribadi yang berfokus pada pencapaian tujuan pribadi, dan kebiasaan sosial yang mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Kebiasaan pertama yang diajukan oleh Covey, “Be Proactive”, menggarisbawahi pentingnya mengambil kendali penuh atas hidup kita, menggantikan sikap pasif dengan tindakan yang berfokus pada solusi. Kebiasaan ini menuntut individu untuk bertanggung jawab penuh atas reaksinya terhadap situasi dan tantangan hidup. Kebiasaan kedua, “Begin with the End in Mind”, mengarahkan individu untuk memiliki visi yang jelas mengenai arah hidup mereka, serta menetapkan tujuan yang terstruktur untuk mencapainya. Kebiasaan ketiga, “Put First Things First”, melibatkan manajemen waktu yang efektif dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang benar-benar penting dan strategis.

Covey juga mengajukan konsep “Synergy” dalam kebiasaan keenam, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerjasama untuk menghasilkan solusi yang lebih baik. Selain itu, kebiasaan ketujuh, “Sharpen the Saw”, menekankan pentingnya perawatan diri secara fisik, emosional, mental, dan spiritual agar individu tetap mampu berfungsi secara optimal dalam jangka panjang.

Meskipun pendekatan yang diambil oleh Clear dan Covey berbeda—Clear lebih fokus pada perubahan kebiasaan kecil sehari-hari, sementara Covey lebih banyak menekankan pada filosofi pengembangan diri yang menyeluruh. Clear memberikan alat praktis untuk memulai dan menjaga kebiasaan, sementara Covey menyediakan fondasi filosofi yang lebih mendalam yang mendukung perubahan tersebut dalam konteks kehidupan yang lebih luas.

Kebiasaan Baru dengan Tahun Baru 2025

Tahun baru seringkali menjadi momentum untuk melakukan refleksi dan merencanakan perubahan positif. Dalam hal ini, 2025 menjadi titik awal yang tepat untuk mengimplementasikan kebiasaan baru yang lebih produktif dan bermakna. Melalui Atomic Habits dan The 7 Habits of Highly Effective People, kita dituntun dapat memulai tahun ini dengan langkah-langkah yang lebih terarah dan terstruktur.

Prinsip Clear mengenai kebiasaan kecil dapat diaplikasikan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih sehat atau produktif. Sebagai contoh, jika kebiasaan buruk yang ingin diubah adalah menunda-nunda pekerjaan, seseorang dapat mulai dengan memecah tugas besar menjadi tugas kecil yang mudah dikelola. Selain itu, dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan produktif—misalnya dengan mengatur meja kerja yang rapi dan bebas dari gangguan—individu dapat memperbesar kemungkinan untuk melaksanakan kebiasaan baik tersebut.

Sementara itu, prinsip Covey mengenai penetapan tujuan dan prioritas dapat membantu individu untuk merumuskan tujuan jangka panjang yang jelas. Dengan memiliki tujuan akhir di pikiran, individu dapat menentukan kebiasaan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, serta memprioritaskan kegiatan yang benar-benar bernilai bagi perkembangan diri. Pendekatan yang lebih filosofis ini memberikan landasan yang kokoh untuk menjaga kebiasaan tetap relevan dan selaras dengan nilai-nilai pribadi.

Memahami bagaimana kebiasaan itu berjalan dari sudut pandang Atomic Habits dan The 7 Habits of Highly Effective People memberikan wawasan yang mendalam dan komplementer mengenai cara membentuk kebiasaan yang lebih baik. Keduanya mengajarkan bahwa perubahan yang besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten, namun juga menekankan pentingnya pemahaman yang lebih luas mengenai tujuan hidup dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Tahun 2025 menjadi momentum yang sangat baik untuk menerapkan prinsip-prinsip ini, dengan fokus pada perubahan kebiasaan yang tidak hanya meningkatkan efektivitas pribadi, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna.

Mengubah kebiasaan buruk bukanlah proses yang mudah, namun dengan pendekatan yang tepat—berdasarkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Clear dan Covey—individu dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, kebiasaan bukan hanya tentang pencapaian tujuan jangka pendek, tetapi tentang menciptakan identitas diri yang lebih kuat dan lebih terarah. Oleh karena itu, memulai perjalanan perubahan di tahun 2025 dengan mengintegrasikan kedua pendekatan ini akan memungkinkan individu untuk tidak hanya meraih tujuan mereka, tetapi juga membentuk karakter dan kualitas hidup yang lebih baik dalam jangka panjang.

Walaupun telat, kami ucapkan, selamat tahun baru 2025!

Related posts

Paradoks Humanitarianisme dalam Aksi Demo: Peran NGO Asing dalam Aksi Demonstrasi yang Destruktif

Aksi Nirkekerasan: Jalan Damai dalam Menyuarakan Perubahan

BANJIR JAKARTA SEBUAH MASALAH BERULANG, SOLUSI YANG MASIH SAMAR

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Read More